السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين - والصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين - وعلى اله وصحبه اجمعين - اما بعد - رب اشرح لى صدري و يسرلي امري - واحلل عقدة من لساني - يفقهوا قولي - صدق الله العظيم
Bapa dan ibu dewan guru yang saya hormati. Rekan-rekan seperjuangan yang berbahagia.
Alhamdulillah wassukru lillah, atas izin Allah, kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini, tempat kita menimba ilmu, tempat kita belajar dan mengaji, mudah-mudahan atas usaha kita belajar itu, Allah memberi kita tambahan ilmu yang bermanfaat di dunia dan Akhirat.
Solawat dan salam semoga Allah curahkan pada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw, keluarga, para sohabat, dan umatnya hingga hari Kiamat.
Rekan-rekan yang berbahagia
Sering kita dengar peribahasa, "Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu. Sebaliknya, belajar sesudah dewasa bagai mengukir di atas air."
Kenapa belajar di waktu kecil diumpamakan dengan menulis di atas batu? Yuk, mari kita bayangkan. Di tangan kita ada spidol atau pulpen. Lalu dicoretkan di atas sebuah batu. Hasil coretan itu pasti akan jelas terlihat. Bahkan coretan itu bisa berumur panjang bila belum ada orang yang menghapusnya. Di kuburan-kuburan, sering kita temukan tulisan-tulisan seperti itu. Ini adalah sebuah penjelas, bahwa menuntut ilmu di waktu kecil akan mudah terserap, mudah tersimpan, mudah tercatat dan membekas, dari pada belajar sesudah kita menjadi orang dewasa.
Mungkin sampai di sini dulu uraian dari saya, mudah-mudahan bermanfaat dan ada hikmah yang bisa dipetik.
Sekali lagi, "Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu."
و بالله التوفيق والهدايه
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar