http://downloads.ziddu.com/download/10422095/pegon.rar.html/eng
Minggu, 07 Desember 2014
Kamis, 04 Desember 2014
Tonton "Hamza Namira - O Lord | حمزة نمرة - يا رب | Offic…" di YouTube
Hamza Namira - O Lord | حمزة نمرة - يا رب | Offic…: http://youtu.be/Sf4dhUGy67M
Minggu, 30 November 2014
Minggu, 16 November 2014
Rabu, 12 November 2014
Rapat, 11 Nov 2014
Minimal 24 jam per minggu.
13.30 - 14.00
14.00 - 14.30
14.30 - 15.00
15.00 - 15.30
15.30 - 16.00
16.00 - 16.30
5 jam x 5 hari = 25 jam.
TF berdasarkan kehadiran.
Unsur keadilan?
15 Des 2014 ujian semester ganjil.
Seribu rupiah per soal per murid.
Buat kartu ujian, rapot, dan foto kls eksperimen.
Surat pemberitahuan ujian semester, tgl 15-18 Des, 25rb.
Mulok, pege 5, esai 5.
Bagi badan dengan menyuguhi tulisan, kunci pintu, masuk kelas lain.
Pulang? gurunya ngga ada, gurunya ada rapat, atau apa ...
Sabtu, 04 Oktober 2014
Jumat, 03 Oktober 2014
Pesan Spiritual Ibadah Haji
Pesan Spiritual Ibadah Haji
Oleh : Mashudi Umar
SETIAP Bulan Dzulhijjah, umat Islam yang mampu secara materi (sehat jasmani dan rohani) berlomba-lomba menunaikan ibadah haji. Ibadah haji adalah puncak keberislaman seseorang. Ibadah haji yang ditempatkan dalam urutan terakhir dari lima rukun Islam (syahadat, shalat, zakat, puasa) disyariatkan sebagai penyempurna bagi keberagamaan seseorang.
Hanya saja, berbeda dengan ibadah mahdhah yang lain, haji tidak bisa ditunaikan oleh setiap Muslim. Untuk melaksanakan ibadah haji, seorang Muslim dipersyaratkan memiliki kemampuan, baik secara fisik maupun secara finansial. Allah menyatakan dalam al-Qur`an, Dan ibadah haji ke Rumah (Allah) itu wajib bagi manusia karena Allah (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana (QS, 3: 97).
Sekiranya kita masuk ke ruang interiror ibadah haji, sesungguhnyalah dibalik ritual haji yang sarat perlambang itu terdapat pesan-pesan spiritual yang seyogyanya direnungkan oleh seluruh jemaah haji. Haji, menurut Ali Syariati, adalah drama kematian, sebuah teater perjalanan kembali kepada Allah. Ini karena setiap manusia sejatinya memiliki kerinduan untuk kembali kepada Allah. Dari Allah-lah manusia berasal, dan hanya kepada-Nya juga manusia kembali (inna lillah wa inna ilahi rajiun).
Abu Hamid al-Ghazali dalam buku Asrar al-Hajj mempunyai pandangan yang menarik. Baginya, ada kemiripan antara pola pelaksanaan haji semenjak berangkat hingga pulang; dengan tata cara pelaksanaan yang mengiringi kematian seseorang hingga hari pembalasan. Dengan meninggalkan sanak keluarga, sejumlah kolega, dan semua rutinitas kesehariannya, jamaah haji berarti telah memutus keterkaitannya dengan dunia, seperti pada saat keberangkatannya ke alam kubur. Kendaraan yang ditumpanginya mengilustrasikan keranda yang mengantarkannya ke liang lahat. Sementara bekal yang dibawanya seolah bekal amal shaleh yang harus dibawa ke alam akhirat..
Bersamaan dengan melakukan niat, permulaan haji disimbolisasikan dengan pelepasan pakaian keseharian untuk diganti dengan pakaian ihram yang serba putih seperti lembar kain kafan yang biasa dibalutkan pada sesosok janazah. Di sini, ibadah haji telah menjadi mangkuk peleburan yang melucuti seluruh pakaian artifisial jemaah haji. Pakaian yang biasanya menjadi semat identitas seseorang mulai dari identitas sosial, ekonomi, politik, hingga budaya, pada saat ihram ini menjadi lumer.
Syed Ali Asyraf dalam Islamic Spirituality Foundations, mengharap agar fenomen pakaian ihram itu menjadi bahan kontemplasi. Bahwa tatkala ajal telah tiba, niscaya tidak satu pun orang yang akan membawa serta pakaiannya yang berjenis-jenis. Ia hanya diselimuti kain putih, persis seperti yang dikenakannya waktu ihram ini.
Lihatlah pemandangan Arafah tatakala wukuf berlangsung. Arafah dengan sinar mataharinya yang terik, penuh-sesak dengan lautan manusia yang datang dari pelbagai penjuru dunia dengan warna kulit, bahasa, etnis yang berbeda. Jamaah haji terpecah ke dalam satuan-satuan pertobatan dengan terus-menerus mentadarruskan bait-bait doa di bawah bimbingan para imam panutannya. Kondisi seperti itu mestinya dapat menerbitkan kesadaran akhirati.
Bahwa pemandangan Arafah adalah miniatur dari pemandangan mahsyar; ketika bangkit dari kubur, umat manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar dengan panas matahari yang membakar; setiap umat berkelompok bersama para Nabi dan imamnya seraya menunggu vonis dari Tuhan apakah dirinya beruntung atau malah buntung (khusran mubin).
Kita tahu bahwa perjalanan ke tanah suci Mekkah kerap terasa sangat meletihkan, baik secara fisik maupun psikis. Kelelahan fisik dalam menjalankan ibadah haji dan suasana duka karena jauh dari keluarga tercinta adalah refleksi dari penderitaan-penderitaan yang mungkin menandai situasi antara kematian dan kebangkitan. Perasaan sepi yang menimpa kita karena berada jauh dari keluarga dan kerabat, hendaknya mengingatkan kita akan kesepian dan kegalauan tatkala kita berada di alam kubur dengan sebatang kara.
Thawaf yang merupakan salah satu dari rukun dan kewajiban haji dengan perintah utama berputar mengitari kabah adalah gambaran utuh dari aktivitas alam semesta yang senantiasa berputar mengelilingi asry (singgasana) Tuhan. Al-Ghazali menegaskan bahwa yang melakukan gerak perputaran itu hakekatnya bukan tubuh, tetapi qalbu manusia yang haus berdzikir untuk menajamkan visi ketuhanan yang kerap tertimbun oleh dorongan-dorongan duniawi. Tatkala mencium hajar aswad, di dalam hati seseorang mesti terpantul sebuah cita pengutuhan ikrar primordial untuk hanya taat kepada Allah.
Demikianlah. Ibadah haji merupakan kumpulan simbol yang apabila dihayati dan diamalkan secara baik dan benar, maka pasti akan mengantarkan setiap pelakunya dalam lingkungan kemanusiaan yang benar. Begitu juga, ibadah haji mestinya menjadi seremoni kematian sejumlah sifat-sifat destruktif yang menggumpal padat pada diri seseorang pra-penunaian ibadah haji.
Dengan dasaran seperti itu, maka haji akan menjadi momentum paling tepat sebagai palung transformasi spiritual menuju tercapainya kesadaran tertinggi. Transformasi ini bisa terjadi hanya jika kita melakukan spiritualisasi manasik haji secara totalistik dan mendalam. Harapannya, dengan mereguk sebanyak-banyaknya air spritualitas ke dalam diri sendiri, kiranya ibadah haji akan memberikan efek secara sosial di tengah masyarakat.
Keberhasilan ibadah haji bukanlah merupakan hasil penjumlahan dari hitungan numerik-kuantitatifnya, melainkan pada seberapa jauh ia memiliki impak positif-kualitatif terhadap peningkatan kepekaan spiritual dan sosial jemaah. Secara spiritual, mereka perlu untuk terus mendekat mesra dengan Tuhan. Sementara pada level sosial, mereka diminta dapat menebarkan kasih dan keselamatan bagi lingkungan sekitarnya. Dus, kesuksesan ibadah haji hanya bisa diteropong pada perilaku yang bersangkutan pasca-haji, apakah ia tampil menjadi seorang yang muqsith atau justru mufsid. Haji yang mabrur adalah haji yang berhasil melepaskan sifat-sifat hewaniyah dan menimba seluas-luasnya sifat-sifat ketuhanan.
Sungguh, upaya pengabaian terhadap aspek-aspek spiritual ini hanya akan menyelusuhkan derajat ibadah haji pada struktur terbawahnya sebagai sebuah aktivitas fisikal-ornamental belaka, sementara Mekkah tak ubahnya pusat perbelanjaan simbol-simbol kesalehan picisan yang hampa makna.
Lebih dari itu, pelaksanaan haji juga berimplikasi pada tatanan sosio-religius di Indonesia. Pada awalnya, ibadah haji menjadi bagian penting dari proses transmisi ide-ide reformasi Islam, dari Timur Tengah ke Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari biografi para tokoh pembaharu yang menjadikan ibadah haji tidak hanya sebagai perjalanan ritual, tetapi juga perjalanan intelektual.
Dari perspektif sosiologis, pergi haji tidak hanya dianggap telah melaksanakan kewajiban keagamaan semata, tetapi juga sebagai jalan terbaik untuk meningkatkan pengetahuan seseorang tentang Islam. Karenanya, Mekkah tidak hanya menjadi tujuan suci tapi juga mencerminkan tempat di mana orang Islam dapat memperoleh pemahaman dasar tentang agama mereka. Wallahu Alam Bisshawab.
Penulis Adalah Pemerhati Sosial Keagamaan tinggal di Jakarta
Oleh : Mashudi Umar
SETIAP Bulan Dzulhijjah, umat Islam yang mampu secara materi (sehat jasmani dan rohani) berlomba-lomba menunaikan ibadah haji. Ibadah haji adalah puncak keberislaman seseorang. Ibadah haji yang ditempatkan dalam urutan terakhir dari lima rukun Islam (syahadat, shalat, zakat, puasa) disyariatkan sebagai penyempurna bagi keberagamaan seseorang.
Hanya saja, berbeda dengan ibadah mahdhah yang lain, haji tidak bisa ditunaikan oleh setiap Muslim. Untuk melaksanakan ibadah haji, seorang Muslim dipersyaratkan memiliki kemampuan, baik secara fisik maupun secara finansial. Allah menyatakan dalam al-Qur`an, Dan ibadah haji ke Rumah (Allah) itu wajib bagi manusia karena Allah (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana (QS, 3: 97).
Sekiranya kita masuk ke ruang interiror ibadah haji, sesungguhnyalah dibalik ritual haji yang sarat perlambang itu terdapat pesan-pesan spiritual yang seyogyanya direnungkan oleh seluruh jemaah haji. Haji, menurut Ali Syariati, adalah drama kematian, sebuah teater perjalanan kembali kepada Allah. Ini karena setiap manusia sejatinya memiliki kerinduan untuk kembali kepada Allah. Dari Allah-lah manusia berasal, dan hanya kepada-Nya juga manusia kembali (inna lillah wa inna ilahi rajiun).
Abu Hamid al-Ghazali dalam buku Asrar al-Hajj mempunyai pandangan yang menarik. Baginya, ada kemiripan antara pola pelaksanaan haji semenjak berangkat hingga pulang; dengan tata cara pelaksanaan yang mengiringi kematian seseorang hingga hari pembalasan. Dengan meninggalkan sanak keluarga, sejumlah kolega, dan semua rutinitas kesehariannya, jamaah haji berarti telah memutus keterkaitannya dengan dunia, seperti pada saat keberangkatannya ke alam kubur. Kendaraan yang ditumpanginya mengilustrasikan keranda yang mengantarkannya ke liang lahat. Sementara bekal yang dibawanya seolah bekal amal shaleh yang harus dibawa ke alam akhirat..
Bersamaan dengan melakukan niat, permulaan haji disimbolisasikan dengan pelepasan pakaian keseharian untuk diganti dengan pakaian ihram yang serba putih seperti lembar kain kafan yang biasa dibalutkan pada sesosok janazah. Di sini, ibadah haji telah menjadi mangkuk peleburan yang melucuti seluruh pakaian artifisial jemaah haji. Pakaian yang biasanya menjadi semat identitas seseorang mulai dari identitas sosial, ekonomi, politik, hingga budaya, pada saat ihram ini menjadi lumer.
Syed Ali Asyraf dalam Islamic Spirituality Foundations, mengharap agar fenomen pakaian ihram itu menjadi bahan kontemplasi. Bahwa tatkala ajal telah tiba, niscaya tidak satu pun orang yang akan membawa serta pakaiannya yang berjenis-jenis. Ia hanya diselimuti kain putih, persis seperti yang dikenakannya waktu ihram ini.
Lihatlah pemandangan Arafah tatakala wukuf berlangsung. Arafah dengan sinar mataharinya yang terik, penuh-sesak dengan lautan manusia yang datang dari pelbagai penjuru dunia dengan warna kulit, bahasa, etnis yang berbeda. Jamaah haji terpecah ke dalam satuan-satuan pertobatan dengan terus-menerus mentadarruskan bait-bait doa di bawah bimbingan para imam panutannya. Kondisi seperti itu mestinya dapat menerbitkan kesadaran akhirati.
Bahwa pemandangan Arafah adalah miniatur dari pemandangan mahsyar; ketika bangkit dari kubur, umat manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar dengan panas matahari yang membakar; setiap umat berkelompok bersama para Nabi dan imamnya seraya menunggu vonis dari Tuhan apakah dirinya beruntung atau malah buntung (khusran mubin).
Kita tahu bahwa perjalanan ke tanah suci Mekkah kerap terasa sangat meletihkan, baik secara fisik maupun psikis. Kelelahan fisik dalam menjalankan ibadah haji dan suasana duka karena jauh dari keluarga tercinta adalah refleksi dari penderitaan-penderitaan yang mungkin menandai situasi antara kematian dan kebangkitan. Perasaan sepi yang menimpa kita karena berada jauh dari keluarga dan kerabat, hendaknya mengingatkan kita akan kesepian dan kegalauan tatkala kita berada di alam kubur dengan sebatang kara.
Thawaf yang merupakan salah satu dari rukun dan kewajiban haji dengan perintah utama berputar mengitari kabah adalah gambaran utuh dari aktivitas alam semesta yang senantiasa berputar mengelilingi asry (singgasana) Tuhan. Al-Ghazali menegaskan bahwa yang melakukan gerak perputaran itu hakekatnya bukan tubuh, tetapi qalbu manusia yang haus berdzikir untuk menajamkan visi ketuhanan yang kerap tertimbun oleh dorongan-dorongan duniawi. Tatkala mencium hajar aswad, di dalam hati seseorang mesti terpantul sebuah cita pengutuhan ikrar primordial untuk hanya taat kepada Allah.
Demikianlah. Ibadah haji merupakan kumpulan simbol yang apabila dihayati dan diamalkan secara baik dan benar, maka pasti akan mengantarkan setiap pelakunya dalam lingkungan kemanusiaan yang benar. Begitu juga, ibadah haji mestinya menjadi seremoni kematian sejumlah sifat-sifat destruktif yang menggumpal padat pada diri seseorang pra-penunaian ibadah haji.
Dengan dasaran seperti itu, maka haji akan menjadi momentum paling tepat sebagai palung transformasi spiritual menuju tercapainya kesadaran tertinggi. Transformasi ini bisa terjadi hanya jika kita melakukan spiritualisasi manasik haji secara totalistik dan mendalam. Harapannya, dengan mereguk sebanyak-banyaknya air spritualitas ke dalam diri sendiri, kiranya ibadah haji akan memberikan efek secara sosial di tengah masyarakat.
Keberhasilan ibadah haji bukanlah merupakan hasil penjumlahan dari hitungan numerik-kuantitatifnya, melainkan pada seberapa jauh ia memiliki impak positif-kualitatif terhadap peningkatan kepekaan spiritual dan sosial jemaah. Secara spiritual, mereka perlu untuk terus mendekat mesra dengan Tuhan. Sementara pada level sosial, mereka diminta dapat menebarkan kasih dan keselamatan bagi lingkungan sekitarnya. Dus, kesuksesan ibadah haji hanya bisa diteropong pada perilaku yang bersangkutan pasca-haji, apakah ia tampil menjadi seorang yang muqsith atau justru mufsid. Haji yang mabrur adalah haji yang berhasil melepaskan sifat-sifat hewaniyah dan menimba seluas-luasnya sifat-sifat ketuhanan.
Sungguh, upaya pengabaian terhadap aspek-aspek spiritual ini hanya akan menyelusuhkan derajat ibadah haji pada struktur terbawahnya sebagai sebuah aktivitas fisikal-ornamental belaka, sementara Mekkah tak ubahnya pusat perbelanjaan simbol-simbol kesalehan picisan yang hampa makna.
Lebih dari itu, pelaksanaan haji juga berimplikasi pada tatanan sosio-religius di Indonesia. Pada awalnya, ibadah haji menjadi bagian penting dari proses transmisi ide-ide reformasi Islam, dari Timur Tengah ke Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari biografi para tokoh pembaharu yang menjadikan ibadah haji tidak hanya sebagai perjalanan ritual, tetapi juga perjalanan intelektual.
Dari perspektif sosiologis, pergi haji tidak hanya dianggap telah melaksanakan kewajiban keagamaan semata, tetapi juga sebagai jalan terbaik untuk meningkatkan pengetahuan seseorang tentang Islam. Karenanya, Mekkah tidak hanya menjadi tujuan suci tapi juga mencerminkan tempat di mana orang Islam dapat memperoleh pemahaman dasar tentang agama mereka. Wallahu Alam Bisshawab.
Penulis Adalah Pemerhati Sosial Keagamaan tinggal di Jakarta
Minggu, 28 September 2014
Sabtu, 27 September 2014
Senin, 25 Agustus 2014
Rabu, 13 Agustus 2014
Minggu, 10 Agustus 2014
Rabu, 06 Agustus 2014
Jumat, 20 Juni 2014
Kamis, 19 Juni 2014
Lirik - Jasa Guru
JASA GURU
Kini jarang orang mengenang
Jasa guru yang mengajarnya
Malah guru bagai penghalang
Penghambat jalan di kala suka
Guru mengajar dan mendidikmu
Tiada hiraukan letih dan lesu
Harap kalian meraih ilmu
Arungi hidup yang penuh liku
Guru tak pernah minta balasan
Tiada tergila atas pujian
Bahkan kasihnya penuh ketulusan
Doakan selamat dan bahagia
Guru tak pernah minta bayaran
Segala amalnya untuk Allah semata
Jasa tak terkira mahal bak permata
Demi masa depan menggapai cita-cita
Jumat, 13 Juni 2014
Kamis, 12 Juni 2014
Jumat, 06 Juni 2014
(SholawatQur’aniyah) SholatullahiWasalaam
ﻫﺬه اﻟﻘﺼﺪة ﺻﻼة ﷲ وﺳﻼم۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰
ﺻﻼة ﷲ وﺳﻼم ، ﻋﻠﯽ ﻣﻦ أوﺣﻲ اﻟﻘﺮآن Sholâtullâhi wa salâm 'alâ man ûhiyalqur-ãn
وأﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ اﻟﮑﺮام ، وﺻﺤﺒﻪ ذوی اﻟﻘﺮآن
Wa ahli baitihil kirôm wa shohbihi dzawîlqur-ãn
ﺳﻼم ﷲ واﻟﺮﺿﻮان ، ﻋﻠﯽ ﻣﻦ ﻋﻈﻢ اﻟﻘﺮآن Salâmullâhi warridlwân 'alâ man 'adhdhomalqur-ãn
ﺑﻘﻠﺐ ﺧﺎﻟﺺ ﻧﻮی ، ﻣﺤﺐ راﻏﺐ اﻟﻘﺮآن Biqolbin khôlishin nawâ muhibbin rôghibilqur-ãn
ﻓﻄﻮﺑﯽ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻢ ، وﺑﻌﺪ ﻋﻠﻢ اﻟﻘﺮآن
Fathûbâ man ta'allama wa ba'du 'allamalqur-ãn
ودام ﻋﻨﺪ ﮐﻞ ﺣﻴﻦ ، ﻣﺮﺗﻼ ﺗﻠﯽ اﻟﻘﺮآن
Wa dâma 'inda kulli hîn murottilân talâlqur-ãn
ﻣﺠﻮدا وﺧﺎﺷﻌﺎ ، وﻣﻔﻬﻤﺎ ﻣﻌﻨﯽ اﻟﻘﺮآن
qur-ãn Mujawwidan wa khôsyi'ân wa mufhimanma'nâl
وﻋﺎﻣﻼ ﺟﻤﻴﻊ ﻣﺎ ﺣﻮی وﻣﺎ اﻗﺘﻀﯽ اﻟﻘﺮآن
Wa 'âmilan jamî'a mâ hawâ wa maqtadlôlqur-ân
وﻓﺎز ﻣﻦ ﺗﮕﻠﻢ ، ﻣﻊ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﺎﻟﻘﺮآن
Wa fâza man takallama ma'ar-rohmâni bilqur-ãn
وﺧﺎب ﻣﻦ ﺗﺠﻨﺐ ، ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻌﻨﺔ اﻟﻘﺮآن
Wa khôba man tajannaba 'alaihi la'natulqur-ãn
وﻻ ﻗﺮﻳﻦ ﻓﯽ اﻟﺪﻧﻴﺎ ، وﻻ اﻷﺧﺮی ﺳﻮی اﻟﻘﺮآن
Wa lâ qorîna fid-dunyâ wa lâl ukhrô siwâlqur-ân
وﻻﺷﻔﻴﻊ ذا اﻷﻋﻠﯽ ، ﻟﺪی اﻟﻤﻮﻟﯽ ﻋﺪاﻟﻘﺮآن
Wa lâ syafî'a dzâl a'lâ ladâl maulâ 'adalqur-ãn
وﺷﺎﻓﻊ ﻣﺸﻔﻊ ، وﻣﻨﺠﯽ ﺻﺎﺣﺐ اﻟﻘﺮآن
Wa syâfi'un musyaffa'un wa munjî shôhibilqur-ân
وﻣﺎﺧﻞ ﻣﺼﺪق ، ﻋﻠﯽ ﻣﻦ اﻋﺮض اﻟﻘﺮآن
qur-ãn Wa mâ khilla mushoddaqun 'alâ mana'rodlol
ﻋﺴﯽ ﻧﺠﺒﺎ ﻋﺴﯽ ﻧﺨﺒﺎ ، ﺷﻔﺎﻋﺔ ﻣﻦ اﻟﻘﺮآن
'Asâ nujbâ 'asâ nukhbâ syafâ'atin minalqur-ãn
ﻋﺴﯽ ﻧﺤﻀﯽ ﻋﺴﯽ ﻧﺤﻀﯽ ، ﺟﻨﺎن ﻣﻨﺰل اﻟﻘﺮآن 'Asâ nuhdlô 'asâ nuhdlô jinâna munzililqur-ãn
ﻓﻴﺎ إﻟﻬﻨﺎ اﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻦ اﻷﻫﺎل ﻓﯽ اﻟﻘﺮآن
Fa yâ ilâhanâ-j'alnâ minal ahâli fîlqur-ãn
وزدﻧﺎ ﻋﻠﻤﺎ ﻧﺎﻓﻌﺎ ﺑﻤﺎ ﻋﻠﻤﺘﻨﺎ اﻟﻘﺮآن
Wa zidnâ 'ilmân nâfi'an bimâ 'allamtanâlqur-ãn
ووﺳﻊ ﻣﺎرزﻗﺘﻨﺎ ، ﮔﻤﺎ ﻗﺪ ﻋﺎﻫﺪ اﻟﻘﺮآن
Wawassi' mâ rozaqtanâ kamâ qod 'âhadâlqur-ân
أﻣﺘﻨﺎ ﻓﯽ ﺣﺴﻦ اﻟﺨﺘﺎم ﻣﻊ اﻟﻘﺒﻮل ﺑﺎﻟﻘﺮآن Amitnâ fî husnil khitâm ma'al qobûli bil-qur-ãn
وﺻﻞ ﺛﻢ ﺳﻠﻢ . وﺣﻤﺪا ﻣﺎدام اﻟﻘﺮآن
qur-ãn Wa sholli tsumma sallim wa hamdan mâdâmal
Kamis, 05 Juni 2014
Identitas Islam, Nasidaria vol. 17
Islam itu ajarannya
Muslim itu orangnya
Banyak orang yang lupa
sebagian ajarannya 2x
Agar jangan kehilangan
Identitas yang disyaratkan 2x
Ruku' dan sujudlah pada
ALLAH2x
Reff.
Kalau sudah demikian
Sujudmu harus terbukti
Menjadi amal kebajikan
hidup di dunia ini..2x
Jangan hanya ucapan dan tulisan
Tapi terpuji dalam perbuatan2x
Itulah identitas Islaam
Yang terkandung dalam al qur'an 2x
Sabtu, 17 Mei 2014
Sabtu, 10 Mei 2014
Kamis, 08 Mei 2014
Alfa Salam (Seribu Salam)
Alfa Salam (SeribuSalam)
ﺻﻼة ﻣﻦ ﷲ وأﻟﻒ ﺳﻼم ؛ ﻋﻠﯽ اﻟﻤﺼﻄﻔﯽ اﺣﻤﺪ ﺷﺮﻳﻒ
اﻟﻤﻘﺎمmulia Mushtofa Ahmad yang memiliki kedudukanyang Sholawat dari Allah dan seribu salam untukmuAl 'Alâl Mushthofâ Ahmad syarîfilmaqôm Sholâtun minallâh wa alfasalâm
ﺳﻼم ﺳﻼم ﮔﻤﺴﻚ اﻟﺨﺘﺎم Salam dan salam sebagai penutup yangbaik Salâmun salâmun kamiskilkhitâm
ﻋﻠﻴﮑﻢ أﺣﻴﺒﺎ ﺑﻨﺎ ﻳﺎﮐﺮام Atasmu wahai kekasih-kekasihku yangmulia 'Alaikum uhaibâ banâ YâKirôm
وﻣﻦ ذﮐﺮﻫﻢ أﻧﺴﻨﺎ ﻓﯽ اﻟﻈﻼمketenteraman Dengan mengingat merekaterdapat Wa man dzikruhum unsunâfidh-dholâm
وﻧﻮر ﻟﻨﺎ ﺑﻴﻦ ﻫﺬا اﻷﻧﺎم Dan cahaya bagi kami di antara manusiasejagat Wa nûrun lanâ baina Hâdzalanâm
ﺳﮑﻨﺘﻢ ﻓﺆادی ورب اﻟﻌﺒﺎد Demi Allah! Engkau bertempat dalamhatiku Sakuntum fu-âdî wa robbul'ibâd
وأﻧﺘﻢ ﻣﺮاﻣﯽ وأﻗﺼﯽ اﻟﻤﺮاد Kamu sekalian adalah maksud dantujuanku Wa antum marômî wa aqshôlmurôd
ﻓﻬﻞ ﺗﺴﻌﺪوﻧﻲ ﺑﺼﻮف اﻟﻮداد Tidakkah kau berikan padaku cinta yangsuci Fahal tus'idûnî bishoufilwidâd
وﻫﻞ ﺗﻤﻨﺤﻮﻧﯽ ﺷﺮﻳﻒ اﻟﻤﻘﺎم yangmulia Dan tidakkah kau berikan padakukedudukan Wa hâl tamnahûnî syarîfalmaqôm
اﻧﺎ ﻋﺒﺪﮐﻢ ﻳﺎ أﻫﻴﻞ اﻟﻮﻓﺎ yangmulia Aku adalah pembantumu wahaiorang-orang Anâ 'abdukum yâ uhailalwafâ
وﻓﯽ ﻗﺮﺑﮑﻢ ﻣﺮﻫﻤﯽ واﻟﺸﻔﺎbagiku Dekat denganmu adalah obat dankesembuhan Wa fî qurbikum marhamîwas-syifâ
ﻓﻼ ﺗﺴﻘﻤﻮﻧﯽ ﺑﻄﻮل اﻟﺠﻔﺎdariku Maka janganlah kau sakiti aku denganberjauhan Falâ tasqimûnî bithûliljafâ
وﻣﻨﻮا ﺑﻮﺻﻞ وﻟﻮ ﻓﯽ اﻟﻤﻨﺎمmimpiku Dekatkanlah aku denganmu walau hanyadalam Wa munnû biwashlin walau fîlmanâm
أﻣﻮت وأﺣﻴﺎ ﻋﻠﯽ ﺣﺒﮑﻢ Aku mati dan hidup dalam keadaanmencintaimu Amûtu wa ahyâ 'alâhubbikum
وذﻟﯽ ﻟﺪﻳﮑﻢ وﻋﺰی ﺑﮑﻢ akumulia Aku merasa hina dihadapanmu, danbersamamu Wa dzullî ladaikum wa 'izzîbikum
وراﺣﺎت روﺣﯽ رﺟﺎ ﻗﺮﺑﮑﻢ dekatdengamu Ketenteraman jiwaku adalah berharapuntuk Warôhâtu rûhî rojâqurbikum
وﻋﺰﻣﯽ وﻗﺼﺪی إﻟﻴﮑﻢ دوام Azam dan tujuanku sentiasapadamu Wa 'azmî wa qoshdî ilaikumdawâm
ﻓﻼ ﻋﺸﺖ إن ﮔﺎن ﻗﻠﺒﯽ ﺳﮕﻦ Aku tak akan hidup senang jika hatikutenteram Falâ 'isytu in kâna qolbîsakan
إﻟﯽ اﻟﺒﻌﺪ ﻋﻦ أﻫﻠﻪ واﻟﻮﻃﻦ hati dan tanah airmereka Dengan berjauhan dari orang-orang yangbersih Ilâl bu'di 'an ahlihi walwathon
وﻣﻦ ﺣﺒﻬﻢ ﻓﯽ اﻟﺤﺸﺎ ﻗﺪ ﻗﻄﻦ dalam lubukhatiku Atau jauh dari orang-orang yangbertempat Wa man hubbuhum fîl hasyâ qodqothon
وﺧﺎﻣﺮ ﻣﻨﯽ ﺟﻤﻴﻊ اﻟﻌﻈﺎم Dan telah bercampur dengan seluruhbadanku Wa khômaro minnî jamî'al'idhôm
إذا ﻣﺮ ﺑﺎﻟﻘﻠﺐ ذﮐﺮ اﻟﺤﺒﻴﺐ Bila hati terdengar nama orang yangdikasihi Idzâ marro bil qolbi dzikrulhabîb
ووادی اﻟﻌﻘﻴﻖ وذاك اﻟﮕﺸﻒ negeriitu Dan lembah 'Aqiq (satu lembah di Madinah)serta Wawâdîl 'aqîqi wa dzâkalkasyif
ﻳﻤﻴﻞ ﮔﻤﻴﻞ اﻟﻘﻀﻴﺐ اﻟﺮﻃﻴﺐ sebagaimana dahan pokok yangbergoyang Hatiku akan bergerak (keranasenang) Yamîlu kamaililqodlibur-rothîb
وﺗﻬﺘﺰ ﻣﻦ ﺷﻮﻗﻪ واﻟﻐﺮام Dan akan bergetar kerana rindu dancinta Wa tahtazzu min syauqihiwalghorôm
ﻟﺌﻦ ﮔﺎن ﻫﺬا ﻓﻴﺎ ﻏﺮﺑﺘﯽterasing Kalaulah aku berjauhan darimu, aku akanmerasa La-in kâna Hâdzâ fayâghurbatî
وﻳﺎ ﻃﻮل ﺣﺰﻧﻲ وﻳﺎ ﮐﺮﺑﺘﯽ Alangkah sedih dan merananyaaku Wa yâ thûla huznî wa yâkurbatî
وﻟﯽ ﺣﺴﻦ ﻇﻦ ﺑﻪ ﻗﺮﺑﺘﯽmendekatimu Aku memiliki prasangka baik, dari itu akudapat Walî husnu dhonni bihiqurbatî
ﺑﺬﻟﯽ وﺣﺴﺒﯽ ﺑﻪ ﻳﺎ ﻏﻼمtuan Dengan aku merendah dan mengharapwahai Bidzullî wa hasbî bihi yâghulâm
ﻋﺴﯽ ﷲ ﻳﺸﻔﯽ ﻏﻠﻴﻞ اﻟﺼﺪود Semoga Allah mengobati hati yangsakit 'AsâAllâhu yasyfîgholîlas-shudûd
ﺑﻮﺻﻞ اﻟﺤﺒﺎﺋﺐ وﻓﻚ اﻟﻘﻴﻮد dengan melepaskanikatan Dengan berdekatan dengan para kekasih,juga Biwashlil habâ-ib wa fakkilquyûd
ﻓﺮﺑﯽ رﺣﻴﻢ ﮔﺮﻳﻢ ودود Pemberi kasihsayang Sungguh Allah Maha Pengasih,Pemurah, Farobbî rohîmun karîmunwadûd
ﻳﺠﻮد ﻋﻠﯽ ﻣﻦ ﻳﺸﺎ ﺑﺎﻟﻤﺮام Yang memberi kepada siapa yangdikehendaki-Nya Yajûdu 'alâ man yasyâ bilmarôm
Selasa, 06 Mei 2014
Lirik Lagu Opick - Assalamualaikum
Lirik Lagu Opick Assalamualaikum
Assalamualaikum ya akhi ya ukhti
Assalamualaikum ya akhi ya ukhti
Salam salam hai saudaraku
Semiga Allah merahmatimu
Salam salam wahai semua
Semoga hidup jadi bahagia
Bila hati terasa sedih
Bila jiwa terasa hampa
Mungkin kita sudahlah lupa
Berzikir tenangkan jiwa
Assalamualaikum ya akhi ya ukhi
Bila langkah sempit di dunia
Rezeki dicari alangkah susah
Mungkin kita sudahlah lupa
Sedekah lapangkan harta
Dalam hidup semua bekerja
Kadang salah bahkan berdosa
Jangan-jangan berputus asa
Ampunan Allah selalu terbuka
Back to top
http://liriklagu-nasyid.blogspot.com/2013/02/lirik-lagu-opick-assalamualaikum.html?m=1
Senin, 05 Mei 2014
Lirik Isro Miraj
ISRA MIRAJ
Oleh Nur Asiah Jamil
*
dua puluh tujuh rajab, nabi muhammad isro
dari masjidil harom, ke masjidil aqsho
Tuhan tunjukkan, tanda-tanda kebesarannya
untuk tamsilan, bagi ummat Islam sedunia
La … la .., la … la .., lala, lala 2x
Balik ke * bareng-bareng --
| 2X |
KE RUANG ANGKASA MENJEMPUT SHALAT
| 2X |
SHALAT YANG FARDHU BAGI UMMAT ISLAM
LIMA KALI DALAM SEHARI SEMALAM
Balik ke * bareng-bareng --
| 2X |
TEGAKKANLAH SHALAT YANG LIMA WAKTU
| 2X |
JANGAN ABAIKAN JANGAN LALAIKAN
TIANG AGAMA PEMBELA DIRIMU
Balik ke * bareng-bareng --
| 2X |
AMAR BIL MA'RUF NAHI 'ANIL MUNKAR
| 2X |
MELATIH DIRI DALAM KEBERSIHAN
MENDIDIK INSAN KE JALAN YANG BENAR
Balik ke * bareng-bareng – SELESAI
Lirik Ya Rosulallah - Wafiq Azizah
يَا رَسُوْلَ الله
Oleh Wafiq Azizah
*
| 2x |
| 2x |
balik ke * bareng-bareng --
| 2x |
| 2x |
balik ke * bareng-bareng --
| 2x |
| 2x |
balik ke * bareng-bareng -- SELESAI
Rabu, 30 April 2014
Peserta Lomba Azan, Ikhtifalan 2014
AZAN
1. MUSTAKIM
2. LIWANGSA
3. SYAMSUL
4. ALIF
5. RAMBAY
6. FARID
7. AGUNG
8. ALDI
9. FATHUL HUDA
10. SUKMA
11. ARYA
12. MUHLISIN
13. YUBI
14. UMAM
15. RIJAL
16. HIKMAL
17. AGUS
18. Sandi
19. Esra
Jasa Guru
Kini jarang orang yang mengenang
Jasa guru yang t'lah mengajarnya
Melainkan guru dianggapnya penghalang
Penghambat jalan di kala gembira
Guru yang mengajar dan t'lah mendidikmu
Tiada menghiraukan lelah letih dan lesu
Mengharap kalian memperoleh ilmu
Mengarungi hidup yang penuh berliku
Guru tiada pernah minta balasan
Tiada tergila atas segala pujian
Bahkan cinta dan sayangnya penuh ketulusan
Mendoakan selamat dan kebahagiaan
Guru tiada pernah minta gaji buta
Segala amalnya hanya untuk Allah semata
Jasanya tak terkira mahal bagai permata
Demi masa depan siswa menggapai cita-cita
Selasa, 29 April 2014
Lirik Doa Anak Sholeh – Ansyad | FENNY GUSTINA
Hormati orang tuamu
(dengan cinta dan kasih)
Sayangilah selalu
(dengan sepenuh hati)
Jagalah ucapanmu
(jangan mencaci maki)
Taatilah selalu
(jadilah anak berbakti)
Jangan pernah kau lupa
(jasa-jasa orang tua)
Ringankanlah bebanya
(jagalah nama baiknya)
Rawatlah keduanya
(selagi masih di dunia)
Do'akanlah mereka
(ketika telah tiada)
Allahummaghfirlanaa dzunuubanaa wa dzunuuba
waa lidaina
Warhamhumaa kamaa robbayanaa shighoro
Ya Allah ya Robbi
Ampunilah Dosa Kami
Segala Dosa ibu bapak kami
Sayangilah keduanya
Yang telah mendidik kami semua
Dari kecil sehingga dewasa
http://fennygustina.wordpress.com/2012/03/28/lirik-doa-anak-sholeh-ansyad/
Tes Lisan P. Ibadah Kls 4
Niat wudu
Doa sesusah wudu
Doa masuk masjid
Azan
Doa sesudah azan
Iqamah
Niat sholat
Takbiratul ihrom
Baca Fatihah
Surat Pendek
Ruku
Itidal
Doa qunut
Sujud
Duduk di antara dua sujud
Tasyahud awal
Tasyahud akhir
Salam
Zikir sesudah sholat
Mau tidur
Bangun tidur
Mau makan
Setelah makan
Masuk rumah
Keluar rumah
Masuk masjid
Keluar masjid
Masuk Wc
Keluar wc
Mau belajar
Sesudah belajar
Naik kendaraan
Turun hujan
Rabu, 23 April 2014
Kang Lihin masih menunggu Anda untuk bergabung di Twitter...
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sabtu, 19 April 2014
Lirik Lagu Menuntut Ilmu - Nur Asiah Jamil
Belajar di waktu kecil
Bagai mengukir diatas batu 2x
Belajar Sesudah Dewasa
Laksana mengukir di atas air 2x
Ilmu dunia akhirat
Wajib dituntut dipelajari
Dari kecillah engkau mendapat
Sudah dewasa berguna kemana pergi
Belajar diwaktu kecil
Bagai mengukir diatas batu
Belajar Sesudah Dewasa
Laksana mengukur ditas air
Kalaulah sudah dewasa
Baru hendak menuntut ilmu
Ilmu didapat lekaslah lupa
Akhirnya butalah seumur hidupmu
Belajar diwaktu kecil
Bagai mengukir diatas batu
Belajar Sesudah Dewasa
Laksana mengukur ditas air
Jangan sedih yatim piatu
Tiada punya ayah dan ibu 2x
Tapi sedihlah tak punya ilmu
Jalan yang mana yang mana
Hendak dituju 2x
Belajar diwaktu kecil
Bagai mengukir diatas batu
Belajar Sesudah Dewasa
Laksana mengukur ditas air
Jangan sedih yatim piatu
Tiada punya ayah dan ibu 2x
Tapi sedihlah tak punya ilmu
Jalan yang mana yang mana
Hendak dituju 2x
Belajar diwaktu kecil
Bagai mengukir diatas batu
Belajar Sesudah Dewasa
Laksana mengukir di atas air
http://evamidiyawati.blogspot.com/2013/11/lirik-lagu-menuntut-ilmu-nur-asiah-jamil.html?m=1
Kang Lihin mengirimi Anda undangan
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
Selasa, 15 April 2014
Lirik Isra Miraj
DUA PULUH TUJUH RAJAB
NABI MUHAMMAD ISRA'
DARI MASJIDIL HARAM KE
MASJIDIL AQSHA
TUHAN TUNJUKKAN TANDA-TANDA
KEBESARANNYA
UNTUK TAMSILAN BAGI UMMAT ISLAM
SEDUNIA
Reff
Duapuluh tujuh Rajab Nabi Muhammad
Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsha
Tuhan tunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya
Untuk tamsilan bagi ummat Islam
sedunia
ISRA' DAN MI'RAJ NABI MUHAMMAD
KE RUANG ANGKASA MENJEMPUT
SHALAT
SHALAT YANG FARDHU BAGI UMMAT
ISLAM
LIMA KALI DALAM SEHARI SEMALAM
Reff
Duapuluh tujuh Rajab Nabi Muhammad
Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsha
Tuhan tunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya
Untuk tamsilan bagi ummat Islam
sedunia
WAHAI SAUDARA MUSLIM BERIMAN
TEGAKKANLAH SHALAT YANG LIMA
WAKTU
JANGAN ABAIKAN JANGAN LALAIKAN
TIANG AGAMA PEMBELA DIRIMU
Reff
Duapuluh tujuh Rajab Nabi Muhammad
Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsha
Tuhan tunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya
Untuk tamsilan bagi ummat Islam
sedunia
SHALAT PEMBEDA UMMAT BERIMAN
AMAR BIL MA'RUF NAHI 'ANIL MUNKAR
MELATIH DIRI DALAM KEBERSIHAN
MENDIDIK INSAN KE JALAN YANG
BENAR
Reff
Duapuluh tujuh Rajab Nabi Muhammad
Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsha
Tuhan tunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya
Untuk tamsilan bagi ummat Islam
sedunia
WAASRA BIHI LAILATAL MUBARAKATI
MINAL MASJIDIL HARAMI ILAL MASJIDIL
AQSHAAAAA
WA'URIJA BIHI ILAS SAMAAAWATIL
'ULAAA
WAASRA BIHI LAILATAL MUBAAARAKATI
MINAL MASJIDIL HARAAAM ILAL
MASJIDIL AQSHAAAAA
WA'URIJA BIHIII ILAS SAMAAAWATIL
'ULAAAAAA
WA'URIJA BIHIII ILAS SAMAAAWATIL
'ULAAA AAAAA AAAA
Reff
Duapuluh tujuh Rajab Nabi Muhammad
Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsha
Tuhan tunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya
Untuk tamsilan bagi ummat Islam
sedunia
Sabtu, 12 April 2014
Hymne Madrasah
Dengan ungkapan syukur padaMu
Atas segala karunia Ya Allah
Kau embankan amanat pendidikan
Dalam melanjutkan perjuangan
Dengan ungkapan syukur padaMu
Atas segala karunia Ya Allah
Kau embankan amanat pendidikan
Dalam melanjutkan perjuangan
[Reff]
Madrasah tumpuan harapan umat
Membentuk jiwa berakhlakul karimah
Menjawab arus tantangan zaman
Menjadi benteng runtuhnya moral
Kau ajarkan arti kehidupan
Melalui tuntunan keislaman
Dalam bingkai citra pendidikan
Tuk menggapai cita-cita mulia
Kamis, 10 April 2014
Selasa, 08 April 2014
Kamis, 03 April 2014
Rabu, 02 April 2014
Peristiwa Subuh
Tabuh berbunyi gemparkan alam sunyi
Berkumandang suara adzan
Mendayu memecah sepi
Selang seli sahutan ayam
Tetapi insan kalaupun ada hanya
Mata yang jelek dipejam lagi
Hatinya penuh benci
Berdengkurlah kembali
Begitulah peristiwa di Subuh hari
Suara insan di alam mimpi
Ayo bangunlah tunaikan perintah Allah
Sujud mengharap keampunanNya
Bersyukurlah, bangkitlah segera
Moga mendapat keridhoannya
Begitulah peristiwa di Subuh hari
Setiap pagi, setiap hari
Jumat, 28 Maret 2014
Langganan:
Postingan (Atom)